Aurora adalah fenomena pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari (angin matahari).

Di bumi, aurora terjadi di daerah di sekitar kutub Utara dan kutub Selatan magnetiknya. Aurora yang terjadi di daerah sebelah Utara dikenal dengan nama Aurora Borealis (IPA /ɔˈɹɔɹə bɔɹiˈælɪs/), yang dinamai bersempena Dewi Fajar Rom, Aurora, dan nama Yunani untuk angin utara, Boreas. Ini karena di Eropa, aurora sering terlihat kemerah-merahan di ufuk utara seolah-olah matahari akan terbit dari arah tersebut. Aurora borealis selalu terjadi di antara September dan Oktober dan Maret dan April. Fenomena aurora di sebelah Selatan yang dikenal dengan Aurora Australis mempunyai sifat-sifat yang serupa.
 
Daihai Fei, seorang mahasiswa Cina telah membuat sebuah rumah portable yang ramah lingkungan.

Rumah yang berbentuk seperti telur ini punya rangka yang terbuat dari bambu dan kemudian diatasnya dilapisi sebuah karung serta sebuah panel surya di bagian atas untuk digunakan sumber listrik di dalam rumah kecil ini.

Yang menarik disinilah adalah karung yang digunakan dimana berisi serbuk gergaji dan biji rumput dimana dengan rajin menyirami karung yang ada maka rumput akan tumbuh dan secara otomatis atap yang dipenuhi rumput selain membuat penghijauan sekaligus sebagai lapisan untuk menyerap panas atau sama seperti sistim Atap Hijau (Green Roof)
Di dalam bangunan ini hanya terdapat sebuah ranjang, wastafel kecil, lemari kecil dan sebuah lampu yang menggunakan tenaga dari panel surya.
Untuk membuatnya mudah dipindah, juga telah dipasang roda di bagian bawah untuk memudahkan rumah kecil ini ditarik kemanapun anda mau.

Daihai Fei mengatakan bahwa dengan rumah kecil ini, dia bisa hemat banyak karena sudah tidak perlu lagi bayar kos-kosan segala.
sumber Viva forum
 
Restoran Wiener Deewan: Makan sepuasnya, Bayar Seikhlasnya

Austria, MajalahInovasi.com – Pada umumnya sebuah restoran selalu mencantumkan harga untuk setiap makanannya. Namun apa jadinya jika suatu restoran tidak memasang harga makanannya dan justru menyerahkan kepada pelanggannya untuk menilai harga dari sebuah makanan yang dimakan?

Der Wiener Deewan Restaurant merupakan nama restoran yang telah memutarbalikan sistem bisnis yang telah berlaku umum. “All you can eat, pay as you wish” alias makan sepuasnya bayar seikhlasnya, menjadi tagline dari restoran yang menyajikan makanan khas Pakistan ini. Konsep bisnis konvensional tidak berlaku bagi mereka. Sebuah konsep menarik yang siap untuk rugi.

Konsep unik restoran yang terletak di Wina, Austria, ini menjadikan Wiener Deewan tidak pernah sepi pengunjung. Terletak di jantung kota Wina, Schottentor, yang tentu biaya sewanya mahal, tidak menjadikan restoran ini mengenakan tarif mahal juga. Banyak mahasiswa sekitar Wina yang memadati restoran ini. Begitu pula umat Muslim yang mencari makanan halal.

Konsepnya adalah menyajikan makanan dengan cara prasmanan, sehingga pengunjung dapat mengambil makanan sebanyak mereka mau. Untuk menunya, restoran ini menyediakan menu utama dalam dua kategori. Makanan kari berbahan dasar ayam, kambing, dan lembu. Dan jenis makanan vegetarian. Selain itu, disediakan juga makanan pencuci mulut. Untuk minuman, air mineral bisa diminum gratis. Namun untuk minuman lainnya, restoran ini mencantumkan harga tetap, tidak seperti makanannya.

Harga normal untuk setiap makanan berkisar 5-6 euro. Namun ada juga orang yang membayar 1-2 euro, bahkan hanya membayar minumannya. Banyak yang mengatakan kepada kasir bahwa mereka pelajar, sedang tidak punya uang, atau mengaku sebagai pengangguran. Sang kasir tetap tersenyum menghadapi mereka. Namun banyak pula yang membayar lebih untuk makanan yang dimakan. Pelayanan tetap sama, baik bagi yang membayar sedikit maupun banyak.

Didirikan pada 2003 oleh Natalie Deewan, seorang lulusan filsafat. Ia mendirikan restoran ini berdasarkan konsep kedermawanan manusia dalam memberi dan menerima. Pada minggu-minggu pertamanya, ia tidak yakin bahwa restorannya akan sukses, namun pengunjung restorannya semakin hari semakin banyak dan bahkan membayar lebih untuk makanan yang mereka makan. Restoran ini bahkan belum pernah mengalami kesulitan keuangan.

Ayo siapa yang mau bikin restoran serupa di Indonesia? (BEN/DST)

http://majalahinovasi.com/restoran-w...r-seikhlasnya/
Picture
Jon Bon Jovi juga bikin, gan.
Namanya Soul Kitchen.

Di situ, terserah agan mau makan apa, dan bayar sebisa agan.
Kalo agan gak bisa bayar, agan bisa jadi sukarelawan di situ, entah jadi koki atau yg nyuci piring.

Nih beritanya, gan...

VIVAnews - Vokalis band rock asal Amerika ini memang dikenal memiliki jiwa sosial yang tinggi. Ia juga tergabung dalam yayasan amal yang diberi nama JBJ Soul Foundation.

Pria kelahiran New Jersey ini juga telah dinobatkan oleh Presiden Barack Obama untuk menjadi Dewan Solusi Komunitas di Gedung Putih, tepatnya pada bulan Desember 2010 lalu.

Banyak yang telah dilakukan oleh JBJ Soul Foundation, seperti membangun rumah sebnayak 250 unit untuk keluarga tak mampu di Philadelphia.

Tak cukup dengan kegiatannya tersebut, Jon tampaknya cukup sedih melihat masih banyak tunawisma dan orang-orang kelaparan di negaranya. Hal inilah yang menggerakkan hatinya untuk membuat sebuah tempat makan revolusioner, The Soul Kitchen, di Red Bank, New Jersey.

Uniknya, restoran ini tidak mewajibkan para pengunjungnya yang kurang mampu untuk membayar tagihan secara penuh.

Jika pelanggannya tidak mampu membayar, ia dapat memilih dua jenis menu, yaitu menikmatinya secara gratis atau bekerja sebagai relawan. Menu yang disajikan merupakan menu sehat olahan sayuran dan daging.

"Jika kamu tak mampu membayar dan berkata 'Aku lapar', kami akan memberimu makanan. Tapi, kami ingin agar kalian melakukan sesuatu. Kalian bisa bekerja di dapur sebagai staf koki atau petugas pencuci piring", ujar Jon.

Sedangkan bagi para pengunjung yang mampu membayar, mereka tak hanya disajikan dengan hidangan lezat saja. Tetapi mereka juga diberitahu bahwa uang pembayaran mereka tersebut akan dikontribusikan terhadap yayasan sosial. (hp). 

Ini linknya >>> http://www.jbjsoulkitchen.org/


 
Percaya ato nggak, Lukisan inisial dilukis menggunakan Debu oleh Allison Cortson. Awalnya, Cortson menguras kantong.Untuk Debu Dalam, VAKUM cleanernya, membersihkannya Bahasa Dari bahan Lain selain Debu, membuat Sketsa di kanvas, menyemprotkan lem CAIR mengikuti bentuk Sketsa, Lalu menaburkan Debu di atasnya. Pekerjaan ITU Ulasan Sangat melelahkan Dan menghabiskan waktu berminggu-Minggu, namun semuanya terbayar tuntas SAAT semuanya selesai. Sebuah Lukisan berjudul Lee akhirnya diliput berbagai media massa di Los Angeles, California, klien untuk membuka posisi Cortson tinggal, bahkan The Telegraph Sendiri meliput beritanya.
 
 
Picture
Seorang warga China bernama Feng Nao menunjukkan perbuatan seorang gadis yang cantik dan berhati mulia. Kisah di dalam gambar ini: “Hujan lebat turun secara tiba-tiba, seorang lelaki tua yang kurang upaya (cacat [ maaf]) tidak berdaya bergelut di dalam hujan lebat untuk menyelamatkan diri. Ketika itu seorang gadis cantik yang membawa payung bergegas berlari di dalam hujan lebat untuk memberi perlindungan dan menjaga orang tua kurang upaya itu. Walaupun payung itu tidak cukup untuk melindungi diri orang tua itu daripada dibasahi hujan lebat, namun gadis itu tetap berada di sisi lelaki tua itu di dalam derasnya hujan …dan ini menjadi adegan yang paling indah di dalam hujan lebat itu.

Picture
Walaupun payung itu tidak mampu menghalang lelaki tua ini, gadis ini tetap terus melindunginya
dan melakukan hal terbaik yang ia mampu, tanpa memperhatikan kondisi dia sendiri.
Tampak di gambar dia pun sudah basah kehujanan.Dengan perlahan kakek ini merayap mencari perlindungan dari hujan.
dan gadis ini tetap gigih menemani sang kakek

Picture
Picture
 
Picture
 
Picture
 
Picture
 
Picture